Minggu, 05 Januari 2014

HOME

Postingan keduaku ini aku tulis hampir bersamaan. Mumpung ide sedang mengalir, Haha
Postingan ini juga berdasarkan pengalaman, lirik lagu dan curhat dari teman-teman juga :)
Kalau kemarin aku membahas tentang mimpi, bahasan kali ini biar kawan-kawan saja yang mengartikannya sendiri.

Hajimemashou^^

Ceritanya nih, aku mengikuti salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampusku yang bernama Gentra Seba. Gentra Seba ini adalah salah satu UKM yang bergerak di bidang kesenian yaitu angklung. Sebenarnya, memang sejak kecil aku menyukai seni. Sejak SD aku ikut serta dalam grup Paduan Suara, dilanjutkan SMP aku ikut perlombaan solo vocal mewakili SMP yang berhasil meraih juara pertama yaa..meskipun hanya tingkat Kabupaten, Haha :) SMA aku coba-coba terjun ke dunia Theater. Tapi, kalau dibilang favorit, mungkin berada disini lah yang paling cocok buatku. Duh..kesannya kok jadi sombong dan promosi ya?? Hahaha

Selain karena bermain angklung, belajar berorganisasi adalah hal yang juga membuatku makin betah. Kalau kata dosenku, UKM itu tempat kita mengasah softskill untuk kerja nanti. Begitu. Nah, yang namanya organisasi tentu terdapat banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Tidak jarang kami berselisih paham atau bahkan sampai bertengkar. Ya, namanya juga manusia. Harus hidup bersama dengan ego yang berbeda, prinsip yang beda, dengan latar berbeda tentu bukan hal yang mudah. Aku sendiri bahkan sempat stress karna rasa-rasanya rintangan yang dihadapi kok gahabis-habis. Belum selesai masalah yang satu, eh...datang masalah yang lain. Tapi,ya namanya juga hidup. Pasti banyak perbedaan. Iya ga? :)

"Whenever I'am feeling low
I Look around me and I know
There's a place that will stay within me
Wherever I may choose to go"

Jadi, hubungannya dengan judul postingan kali ini?

Teman-teman pasti pernah kan merasa jenuh atau mungkin malas pulang ke rumah? Karena kesal sama anggota keluarga yang lain lah, karena dirumah ga ada orang lah atau alasan-alasan lain yang membuat kita enggan pulang ke rumah. Tapi, setidak nyaman apapun berada di rumah (haduh, kacau balau nih bahasanya) pada akhirnya kaki kita malah bergerak, dan pulang.

Coba deh teman-teman pikir kenapa pada akhirnya kita pulang? Kangen? atau malah karna ga ada tempat yang bisa kita datangi jadi akhirnya kita pulang? Padahal sebelumnya mungkin kita pergi dari rumah dengan keadaan marah atau sedih. Oke, sebelum makin ngaco aku kasih tau kalau ini hanya perumpamaan dari tulisanku di atas tentang hidup diorganisasi dengan orang yang berbeda.

Ibaratkan organisasi sebagai rumah kedua. Kita hidup dengan perbedaan. Sebanyak apapun masalah yang ada kita hanya bergantung pada rasa percaya. Percaya, bahwa akan selalu ada hikmah dari setiap masalah. Percaya bahwa ego hanya akan membuat hancur satu sama lain. Percaya deh, bahwa sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, kita tetap punya "rumah" untuk pulang. Rumah tempat dimana mimpi menunggu kita dan tidak akan pernah membiarkan kita sendirian. Dan itu juga alasan kita kembali pulang.

Kawan..aku hanya ingin berbagi. 
Tidak banyak, tetapi inilah hasil dari perbedaan yang ada, juga hasil dari rasa percaya yang kami punya hingga saat ini...










"This is home truly, Where I know I must be
Where my dreams wait for me, where the river always flows
This is home surely, as my senses tell me
This is where I won't be alone...
For this is where I know it's Home"

(Kit Chan, Home)

Our Big Family (Gentra Seba)

Once in a Lifetime

Senang akhirnya bisa nulis postingan pertamaku ini. Setelah seminggu yang lalu sempat semedi untuk cari inspirasi, akhirnya dapat juga :)

"So long I've waiting for my dreams to come to live
Believe that faith would  make them come true."

Sesuai dengan judul kali ini yaitu "Once in a Lifetime". Ya, persis sama dengan judul  lagu dari sebuah boyband asal Negeri Ginseng Korea. Maklum aku seorang K-Pop Lovers :) Aku langsung jatuh hati pada liriknya, mungkin karna  aku seorang pemimpi yang tiap hari cuma bisa berdoa dan bermimpi, jadinya lagu ini serasa mendukung suasana.


Ngomong-ngomong tentang mimpi, mimpi yang aku maksud disini bukanlah bunga tidur. Mimpi yang aku maksudkan mungkin lebih kepada hal apa yang ingin kita wujudkan atau hal yang menjadi tujuan hidup kita nantinya, meskipun hanya sekali terjadi seumur hidup.

Sedikit bercerita, saat ini aku menempuh pendidikan disebuah Sekolah Tinggi Swasta di Kota Bandung. Jurusan yang aku ambil adalah Bahasa Jepang. Dari dulu sampai sekarang, entah berapa kali orang bertanya "Kenapa masuk Jurusan Bahasa Jepang?" dan jujur saja semuanya selalu kujawab asal-asalan. Eits..tunggu dulu, bukan berarti aku tidak serius dengan study ku. Semuanya karena bukan hanya satu alasan saja yang aku punya untuk memilih jurusan ini. Banyak sekali alasan, bahkan mungkin jika aku tuliskan satu persatu ujungnya malah jadi setebal kamus. Hahaha :D

Di kampusku, aku bertemu teman-teman lain yang hampir sama denganku. Teman-teman dengan mimpi yang besar. Kami sering bercerita tentang mimpi satu sama lain, yang mungkin hanya akan jadi tertawaan banyak orang. Tapi aku tahu, kemungkinan selalu ada selama usaha dan doa tidak pernah putus. Mimpiku saat ini adalah mengenyam pendidikan di Negeri Sakura, Jepang. Syukur-syukur kalau bisa melanjutkan S2 disana, Aamiin. Selain itu, juga untuk memenuhi janji pada sahabatku Windy Febriant yang kini menungguku di sana. Untuk mewujudkan sebuah mimpi tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi...

Aku yakin...Allah mendengar doaku.

Windy Febriant. Nagoya, Japan

Aku tahu, masih jauh untuk mewujudkan mimpiku dengan batas waktu yang belum aku ketahui. Meskipun hanya satu kali dalam seumur hidup, aku ingin membuat hidupku bermakna. Tidak peduli berapa banyak keringat yang berjatuhan, tidak peduli berapa kali aku mengeluh, tidak peduli sesulit apapun rintangan yang menghadang. Aku yakin pada mimpiku, karena Tuhan mendengarnya...

"Everyday I pray
to help the through the day
to make myself stronger
And I pray..."



"And When I close my eyes
In my heart I knew that someone was gonna listen my prayers
Somehow I know......"
( Shinhwa, Once in a lifetime)


****